Infografis Hari Bank
April 04, 2015
inflasi
infografis
Pada malam minggu kali ini, FORKAS STIS akan memberikan informasi mengenai hari BANK sedunia yang jatuh pada tanggal 1 April 2015. Yuk simak infografis menarik tentang bank berikut ini :)
“HEMAT PANGKAL KAYA” masih ingatkan dengan peribahasa tersebut? Setiap orang harus bisa menyisihkan sebagian uangnya, tidak peduli berapa banyak yang mereka peroleh setiap bulan. Menabung yang paling mudah adalah di rumah karena dapat dilakukan setiap waktu. Akan tetapi, untuk menunjang kebutuhan hidup terkini, hampir semua orang memilih untuk menabung di bank dengan segala keuntungan dan fasilitasnya. Menabung di bank memiliki manfaat tersendiri dalam hal pengelolaan uang yang terarah, jaminan aman, mengatasi keperluan darurat, bunga setiap bulan, kenyamanan sehari-hari, dan lain sebagainya.
Dikutip dalam TEMPO.CO.ID, Zulkifli Zaini, Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia, dalam seminar "E-Money sebagai Sarana untuk Mengembangkan Literasi Keuangan" di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis, 8 Mei 2014 mengatakan bahwa hanya 50 persen masyarakat Indonesia yang mendapatkan pelayanan sektor keuangan. Bahkan, dalam hal pemahaman atau literasi sektor keuangan, hanya 21,84 persen masyarakat yang benar-benar paham mengenai lembaga jasa keuangan. Menurut temuan Manulife Investor Sentiment Index (MISI), hanya 22 persen investor Indonesia mengikuti program pensiun yang diwajibkan pemerintah. Angka tersebut, merupakan yang terendah di Asia, jauh lebih rendah daripada angka rata-rata di Asia sebesar 67 persen.
Tingkat literasi atau “melek bank” dan pemanfaatan produk - produk jasa keuangan masyarakat Indonesia bisa dikatakan masih relatif rendah. Belum semua golongan masyarakat di Tanah Air, khususnya golongan masyarakat berpenghasilan rendah, dapat memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya program edukasi khususnya yang menyasar ibu rumah tangga, pelajar, sektor usaha kecil-menengah, tenaga kerja, dan akademisi. Selain itu, perlu juga adanya penguatan infrastruktur keuangan dengan cara penyediaan layanan konsumen dan pembuatan situs mengenai jasa keuangan.
“HEMAT PANGKAL KAYA” masih ingatkan dengan peribahasa tersebut? Setiap orang harus bisa menyisihkan sebagian uangnya, tidak peduli berapa banyak yang mereka peroleh setiap bulan. Menabung yang paling mudah adalah di rumah karena dapat dilakukan setiap waktu. Akan tetapi, untuk menunjang kebutuhan hidup terkini, hampir semua orang memilih untuk menabung di bank dengan segala keuntungan dan fasilitasnya. Menabung di bank memiliki manfaat tersendiri dalam hal pengelolaan uang yang terarah, jaminan aman, mengatasi keperluan darurat, bunga setiap bulan, kenyamanan sehari-hari, dan lain sebagainya.
Dikutip dalam TEMPO.CO.ID, Zulkifli Zaini, Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia, dalam seminar "E-Money sebagai Sarana untuk Mengembangkan Literasi Keuangan" di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis, 8 Mei 2014 mengatakan bahwa hanya 50 persen masyarakat Indonesia yang mendapatkan pelayanan sektor keuangan. Bahkan, dalam hal pemahaman atau literasi sektor keuangan, hanya 21,84 persen masyarakat yang benar-benar paham mengenai lembaga jasa keuangan. Menurut temuan Manulife Investor Sentiment Index (MISI), hanya 22 persen investor Indonesia mengikuti program pensiun yang diwajibkan pemerintah. Angka tersebut, merupakan yang terendah di Asia, jauh lebih rendah daripada angka rata-rata di Asia sebesar 67 persen.
Tingkat literasi atau “melek bank” dan pemanfaatan produk - produk jasa keuangan masyarakat Indonesia bisa dikatakan masih relatif rendah. Belum semua golongan masyarakat di Tanah Air, khususnya golongan masyarakat berpenghasilan rendah, dapat memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya program edukasi khususnya yang menyasar ibu rumah tangga, pelajar, sektor usaha kecil-menengah, tenaga kerja, dan akademisi. Selain itu, perlu juga adanya penguatan infrastruktur keuangan dengan cara penyediaan layanan konsumen dan pembuatan situs mengenai jasa keuangan.
BAGIKAN