Perkembangan AI yang Mengejutkan: Peluang Besar atau Bumerang yang Mengintai?
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah kemampuan sistem komputer untuk melakukan tugas-tugas yang umumnya membutuhkan kecerdasan manusia. Manongga dkk. (2022: 40) menjelaskan bahwa kecerdasan buatan (AI) adalah suatu sistem yang mampu berkembang dan berinovasi di berbagai bidang studi dalam bentuk mesin ataupun komputer dengan kecerdasan yang sama atau bahkan melebihi manusia dalam adaptasi, kognitif, dan belajar. Dengan algoritma yang canggih, AI dapat mempelajari pola, membuat prediksi, mengenali gambar, dan berinteraksi dengan manusia. Inilah yang membuat AI memiliki potensi baik yang luar biasa.
Saat ini, AI
telah menjadi salah satu teknologi paling revolusioner. Kehadiran kecerdasan
buatan dalam berbagai aspek kehidupan telah memberikan solusi bagi berbagai
kebutuhan global. Dalam setiap sektor kehidupan, AI hadir dengan inovasi yang
semakin maju dan kreatif, serta memberikan dampak yang sangat besar. Dalam
berbagai bidang seperti sosial, bisnis, ekonomi, dan kesehatan, implementasi AI
telah mengubah cara kita berinteraksi dan beroperasi. AI telah menghadirkan
solusi cerdas dan efisien yang mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi
oleh masyarakat dunia saat ini.
Berdasarkan
temuan dari survei Populix, sekitar 45% dari pekerja dan pengusaha di Indonesia
telah memanfaatkan aplikasi kecerdasan buatan (AI). Hasil survei ini
memperlihatkan bahwa ChatGPT adalah aplikasi AI yang paling banyak digunakan di
Indonesia pada April 2023 sebesar 52%.
Dalam dunia
pendidikan, kemudahan akses pelajar terhadap teknologi AI dapat membantu mereka
untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah ataupun perkuliahan. Beberapa kemampuan
AI yang berguna dalam bidang pendidikan di antaranya adalah mampu menjawab
pertanyaan, membuat esai, me-review
jurnal, membuat CV, mengubah teks menjadi video, dan masih banyak lagi.
Dilansir dari ppg.kemendikbud.go.id, selain chat GPT, terdapat beberapa macam
AI yang dapat digunakan dalam dunia pendidikan, di antaranya:
- Mentor Virtual
Salah satu program yang berjalan
bersama The Lab System sebagai pengganti instruksi pada kelas biasa, yang
beroperasi lebih sebagai lingkungan multimedia dengan eLearning terintegrasi.
- Voice Assistant
Pemrograman AI yang memungkinkan
pengguna untuk dapat belajar, mencari informasi tanpa harus membaca.
- Smart Content
Sebuah aplikasi dalam bentuk pencari
informasi yang menawarkan data dan bahan bacaan, berita terbaru, alarm, dan
laporan perdagangan pasar saham, sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Contoh
penerapan smart content ialah pada
aplikasi seperti Cram101, yang membagi buku teks digital menjadi beberapa bab.
Hal ini akan memudahkan pembaca, dalam hal ini siswa untuk menggali informasi
yang mereka butuhkan.
- Presentation Translator
Penerjemah presentasi berguna dalam
menjelaskan atau mempresentasikan sebuah teks dari bahasa yang berbeda ke dalam
bahasa yang diinginkan. Pengguna hanya perlu mendengarkan berbagai macam teks
pidato, artikel, ataupun buku digital tanpa perlu membaca dan menerjemahkan
satu persatu.
Bagi pelajar, khususnya, keberadaan AI memiliki sejumlah
keuntungan, yang pertama adalah peningkatan akses ke sumber pendidikan. Pelajar
dapat dengan mudah dan cepat mengakses berbagai sumber pendidikan dengan
bantuan AI. Selain itu, pelajar dapat lebih cepat menemukan informasi, artikel,
dan bahan referensi. Keuntungan kedua adalah instruksi individual. Sistem AI
dapat menilai bagaimana seseorang belajar dan membuat rekomendasi konten yang
sesuai untuk mereka. Hal ini membuat lingkungan belajar yang lebih efektif dan
individual. Ketiga, pengoptimalan waktu dan pencapaian. Dengan menyediakan
penjadwalan yang spesifik untuk kegiatan akademik dan pribadi, AI dapat
membantu pelajar mengatur waktu mereka dengan lebih baik. Keempat, meningkatkan
efisiensi tugas. Pelajar yang memiliki pengetahuan tentang kecerdasan buatan
dan memiliki keterampilan terkait biasanya memiliki prospek kerja yang lebih
tinggi. Di bidang kecerdasan buatan, analisis data, dan pengembangan teknologi,
AI telah menciptakan banyak prospek kerja baru. Kelima, meningkatkan kualitas
belajar dan mengajar. Kehadiran AI yang memberi bentuk visual, video, dan
ilustrasi memungkinkan pengguna, dalam hal ini pelajar, untuk memunculkan
gambaran imajinatif mengenai pembelajaran atau informasi yang mereka terima hanya
dengan duduk di dalam kelas.
Sumber foto : infokomputer.grid.id
Meskipun AI
telah memberikan banyak manfaat bagi dunia pendidikan, masih ada beberapa
kekurangan yang harus diperhatikan oleh para pelajar. Kecanduan teknologi
adalah yang utama. Pelajar dapat mengalami kecanduan teknologi sebagai akibat
dari penggunaan teknologi AI, seperti jejaring sosial maupun alat pembelajaran
berbasis teknologi. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan antara waktu belajar,
keterlibatan sosial, dan kesehatan mental. Kedua, hilangnya kemampuan vital.
Kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan analitis dapat terganggu jika mereka
bergantung pada AI untuk melakukan aktivitas tertentu. Ketergantungan pada
teknologi AI akan mengurangi kapasitas mereka untuk memecahkan masalah secara
mandiri. Mereka akan menjadi sangat bergantung pada teknologi untuk bisa berhasil
secara akademis. Ketiga, dampak perilaku moral. Plagiarisme AI dan penggunaan
AI untuk kegiatan yang melanggar hukum atau tidak etis dapat menjadi masalah
yang disebabkan oleh siswa yang tidak sepenuhnya memahami fungsi AI atau yang
menggunakan AI tanpa mempertimbangkan pertimbangan etika.
Dilansir dari
undiknas.ac.id, menurut Iman Zanatul Haeri dari Perhimpunan Pendidikan &
Guru (P2G), pemerintah hendaknya membuat peraturan dan protokol penggunaan AI
dalam dunia pendidikan. Diketahui bahwa saat ini pemerintah Indonesia belum
memiliki protokol AI untuk pendidikan. Kemudian, menurut Google Indonesia,
pemerintah sebaiknya sigap dalam penyediaan dan pemerataan infrastruktur yang
mendukung terhadap penggunaan AI serta merekomendasikan agar pemerintah berinvestasi
dalam infrastruktur tersebut. Hal ini termasuk dalam penyediaan akses internet.
Tantangan konektivitas juga perlu diatasi, terutama di daerah 3T (tertinggal,
terluar, dan terdepan). Selain itu, perlunya pelatihan guru dalam mendukung
penggunaan teknologi yang lebih efektif juga perlu ditingkatkan.
REFERENSI
https://ppg.kemdikbud.go.id/news/peranan-kecerdasan-buatan-artificial-intelligence-dalam-pendidikan
https://undiknas.ac.id/2023/05/dampak-positif-dan-negatif-ai-dalam-masa-depan-pendidikan/
Manongga, D., dkk. (2022). Dampak Kecerdasan Buatan Bagi Pendidikan. ADI
Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal, 3(2), 40-55.