Perkembangan AI yang Mengejutkan: Peluang Besar atau Bumerang yang Mengintai?

Juli 28, 2023 igsd

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah kemampuan sistem komputer untuk melakukan tugas-tugas yang umumnya membutuhkan kecerdasan manusia. Manongga dkk. (2022: 40) menjelaskan bahwa kecerdasan buatan (AI) adalah suatu sistem yang mampu berkembang dan berinovasi di berbagai bidang studi dalam bentuk mesin ataupun komputer dengan kecerdasan yang sama atau bahkan melebihi manusia dalam adaptasi, kognitif, dan belajar. Dengan algoritma yang canggih, AI dapat mempelajari pola, membuat prediksi, mengenali gambar, dan berinteraksi dengan manusia. Inilah yang membuat AI memiliki potensi baik yang luar biasa.


Sumber foto : pgsd.binus.ac.id

Saat ini, AI telah menjadi salah satu teknologi paling revolusioner. Kehadiran kecerdasan buatan dalam berbagai aspek kehidupan telah memberikan solusi bagi berbagai kebutuhan global. Dalam setiap sektor kehidupan, AI hadir dengan inovasi yang semakin maju dan kreatif, serta memberikan dampak yang sangat besar. Dalam berbagai bidang seperti sosial, bisnis, ekonomi, dan kesehatan, implementasi AI telah mengubah cara kita berinteraksi dan beroperasi. AI telah menghadirkan solusi cerdas dan efisien yang mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dunia saat ini.

            Berdasarkan temuan dari survei Populix, sekitar 45% dari pekerja dan pengusaha di Indonesia telah memanfaatkan aplikasi kecerdasan buatan (AI). Hasil survei ini memperlihatkan bahwa ChatGPT adalah aplikasi AI yang paling banyak digunakan di Indonesia pada April 2023 sebesar 52%.

Sumber: Populix

Dalam dunia pendidikan, kemudahan akses pelajar terhadap teknologi AI dapat membantu mereka untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah ataupun perkuliahan. Beberapa kemampuan AI yang berguna dalam bidang pendidikan di antaranya adalah mampu menjawab pertanyaan, membuat esai, me-review jurnal, membuat CV, mengubah teks menjadi video, dan masih banyak lagi. Dilansir dari ppg.kemendikbud.go.id, selain chat GPT, terdapat beberapa macam AI yang dapat digunakan dalam dunia pendidikan, di antaranya:

  1. Mentor Virtual

Salah satu program yang berjalan bersama The Lab System sebagai pengganti instruksi pada kelas biasa, yang beroperasi lebih sebagai lingkungan multimedia dengan eLearning terintegrasi.

  1. Voice Assistant

Pemrograman AI yang memungkinkan pengguna untuk dapat belajar, mencari informasi tanpa harus membaca.

  1. Smart Content

Sebuah aplikasi dalam bentuk pencari informasi yang menawarkan data dan bahan bacaan, berita terbaru, alarm, dan laporan perdagangan pasar saham, sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Contoh penerapan smart content ialah pada aplikasi seperti Cram101, yang membagi buku teks digital menjadi beberapa bab. Hal ini akan memudahkan pembaca, dalam hal ini siswa untuk menggali informasi yang mereka  butuhkan.

  1. Presentation Translator

Penerjemah presentasi berguna dalam menjelaskan atau mempresentasikan sebuah teks dari bahasa yang berbeda ke dalam bahasa yang diinginkan. Pengguna hanya perlu mendengarkan berbagai macam teks pidato, artikel, ataupun buku digital tanpa perlu membaca dan menerjemahkan satu persatu.

Bagi pelajar,  khususnya, keberadaan AI memiliki sejumlah keuntungan, yang pertama adalah peningkatan akses ke sumber pendidikan. Pelajar dapat dengan mudah dan cepat mengakses berbagai sumber pendidikan dengan bantuan AI. Selain itu, pelajar dapat lebih cepat menemukan informasi, artikel, dan bahan referensi. Keuntungan kedua adalah instruksi individual. Sistem AI dapat menilai bagaimana seseorang belajar dan membuat rekomendasi konten yang sesuai untuk mereka. Hal ini membuat lingkungan belajar yang lebih efektif dan individual. Ketiga, pengoptimalan waktu dan pencapaian. Dengan menyediakan penjadwalan yang spesifik untuk kegiatan akademik dan pribadi, AI dapat membantu pelajar mengatur waktu mereka dengan lebih baik. Keempat, meningkatkan efisiensi tugas. Pelajar yang memiliki pengetahuan tentang kecerdasan buatan dan memiliki keterampilan terkait biasanya memiliki prospek kerja yang lebih tinggi. Di bidang kecerdasan buatan, analisis data, dan pengembangan teknologi, AI telah menciptakan banyak prospek kerja baru. Kelima, meningkatkan kualitas belajar dan mengajar. Kehadiran AI yang memberi bentuk visual, video, dan ilustrasi memungkinkan pengguna, dalam hal ini pelajar, untuk memunculkan gambaran imajinatif mengenai pembelajaran atau informasi yang mereka terima hanya dengan duduk di dalam kelas. 

Sumber foto : infokomputer.grid.id

Meskipun AI telah memberikan banyak manfaat bagi dunia pendidikan, masih ada beberapa kekurangan yang harus diperhatikan oleh para pelajar. Kecanduan teknologi adalah yang utama. Pelajar dapat mengalami kecanduan teknologi sebagai akibat dari penggunaan teknologi AI, seperti jejaring sosial maupun alat pembelajaran berbasis teknologi. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan antara waktu belajar, keterlibatan sosial, dan kesehatan mental. Kedua, hilangnya kemampuan vital. Kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan analitis dapat terganggu jika mereka bergantung pada AI untuk melakukan aktivitas tertentu. Ketergantungan pada teknologi AI akan mengurangi kapasitas mereka untuk memecahkan masalah secara mandiri. Mereka akan menjadi sangat bergantung pada teknologi untuk bisa berhasil secara akademis. Ketiga, dampak perilaku moral. Plagiarisme AI dan penggunaan AI untuk kegiatan yang melanggar hukum atau tidak etis dapat menjadi masalah yang disebabkan oleh siswa yang tidak sepenuhnya memahami fungsi AI atau yang menggunakan AI tanpa mempertimbangkan pertimbangan etika.

Dilansir dari undiknas.ac.id, menurut Iman Zanatul Haeri dari Perhimpunan Pendidikan & Guru (P2G), pemerintah hendaknya membuat peraturan dan protokol penggunaan AI dalam dunia pendidikan. Diketahui bahwa saat ini pemerintah Indonesia belum memiliki protokol AI untuk pendidikan. Kemudian, menurut Google Indonesia, pemerintah sebaiknya sigap dalam penyediaan dan pemerataan infrastruktur yang mendukung terhadap penggunaan AI serta merekomendasikan agar pemerintah berinvestasi dalam infrastruktur tersebut. Hal ini termasuk dalam penyediaan akses internet. Tantangan konektivitas juga perlu diatasi, terutama di daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan). Selain itu, perlunya pelatihan guru dalam mendukung penggunaan teknologi yang lebih efektif juga perlu ditingkatkan.

 

REFERENSI

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/06/21/deretan-aplikasi-ai-paling-banyak-digunakan-di-indonesia-chatgpt-teratas

https://ppg.kemdikbud.go.id/news/peranan-kecerdasan-buatan-artificial-intelligence-dalam-pendidikan

https://undiknas.ac.id/2023/05/dampak-positif-dan-negatif-ai-dalam-masa-depan-pendidikan/

Manongga, D., dkk. (2022). Dampak Kecerdasan Buatan Bagi Pendidikan. ADI

Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal, 3(2), 40-55.

 


Beri Komentar