Infografis Hari Batik Nasional

Oktober 04, 2015 inflasi infografis



UNESCO atau United Nation Educational Scientific and Cultural Organization telah mengesahkan batik sebagai representasi budaya Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Seperti yang diketahui, batik telah mengakar dalam sejarah bangsa Indonesia. Corak dan motif batik yang sangat beragam, menunjukkan kekhasan masing-masing daerah. Motif-motif tersebut tidak hanya menjadi ciri khas daerah, tetapi juga menjadi simbol budaya daerah tersebut. Di Jawa Timur saja, misalnya, motif dan warna dasar batik Surabaya, berbeda dengan batik Malang atau Mojokerto. Motif-motif batik Surabaya mewakili budaya Surabaya sebagai daerah pesisir, sementara batik Malang tentu saja menggambarkan budaya masyarakat Malang yang sejuk.

Dewasa ini, batik sudah menjadi pakaian dari berbagai kalangan. Tidak hanya untuk warga Indonesia tetapi batik sudah menyebar ke mancanegara. Itu semua akibat dari pengakuan UNESCO sehingga membuat batik menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia. Sekarang kegiatan ekspor batik sudah menjadi rutinitas bagi Indonesia. Kegiatan ekspor ini menjadi salah satu strategi Indonesia dalam meningkatkan upaya Intangible Cultural Heritage untuk memperluas pasar terhadap produk Indonesia. Pengakuan Dunia Internasional terhadap batik Indonesia juga membawa pengaruh positif dengan meluasnya pasar batik di berbagai pasar potensial Indonesia bahkan mancanegara.

Amerika Serikat menempati posisi pertama dalam permintaan batik Indonesia. Ekspor batik Indonesia ke Amerika Serikat sudah berlangsung semenjak tahun 1999, terutama pasca pengakuan batik sebagai warisan kebudayan Indonesia. Peneliti mendapatkan data bahwa pangsa pasar Amerika Serikat mencapai 42,97% dari total ekspor batik Indonesia. Tercatat bahwa pada tahun 2010, pangsa pasar ekspor batik Indonesia ke Amerika Serikat mencapai 32,22% dengan nilai sebesar US$ 22,3 Juta. Kemudian pada periode Januari hingga Juni 2011, tercatat bahwa nilai ekspor batik Indonesia ke Amerika Serikat mencapai US$ 24,6 Juta. Lalu total nilai ekspor batik Indonesia sampai dengan akhir 2012 mampu mencapai US$ 30,48 Juta . Pada periode Januari hingga Juli 2013, nilai ekspor batik mencapai US$ 68,8 Juta. Pada periode Januari hingga Juli 2014, ekspor batik Indonesia ke Amerika Serikat meningkat signifikan hingga mencapai US$ 85,5 Juta. Data ini membuktikan bahwa batik Indonesia mampu menyumbangkan devisa negara yang besar bagi Indonesia.

Ekspor batik lainnya terjadi di Jerman dengan nilai penjualan batik dari US$ 2,68 Juta pada tahun 2012 menjadi US$ 4,52 juta pada tahun 2013. Sedangkan Korea Selatan, mencapai nilai ekspor hingga US$ 3,94 Juta meningkat menjadi sebesar US$ 1,8 Juta.

Sekarang batik sudah menjadi populer, terbukti dari makin banyaknya peminat kain warisan budaya ini. Semakin meluasnya pasar batik akan memicu pengusaha tekstil batik untuk lebih meningkatkan produk dan kualitas batik karena batik memiliki potensi untuk dikembangkan, bahkan bersaing di kancah internasional. Selain itu batik Indonesia juga merupakan warisan bangsa Indonesia yang patut untuk dijaga dan dilestarikan. Selamat Hari Batik Nasional...

Sumber
Makalah Dyana Novita Ningsih berjudul Dampak Ekonomi Ekspor Perdagangan Batik Indonesia ke Amerika Serikat Tahun 2010-2014
http://www.kemendag.go.id/id/news/2014/10/02/batik-indonesia-disukai-orang-as-hingga-jerman-ini-penyebabnya

Beri Komentar