Infografis Hari Pendidikan Nasional
Mei 04, 2016
inflasi
infografis
2 Mei 2016 adalah Hari Pendidikan Nasional, tentunya adalah hal yang sangat menarik untuk mengetahui sejauh mana pencapaian pendidikan Indonesia setelah merdeka lebih dari 70 tahun.
Pendidikan merupakan hal penting bagi agenda pembangunan Pemerintah Indonesia. Belanja pendidikan telah meningkat secara signifikan ditahun-tahun terakhir setelah terjadinya krisis ekonomi. Secara nyata, belanja pendidikan meningkat dua kali dari tahun 2000 sampai 2006. Di tahun 2007, belanja untuk pendidikan lebih besar daripada sektor lain, yang mencapai nilai US$14 miliar, atau lebih dari 16% dari total pengeluaran pemerintah.
Seperti yang terlihat pada data tersebut, persentase penduduk buta huruf pada tahun 2014 kategori usia 15 tahun kebawah sebesar 4,88%, usia 15 sampai 44 tahun sebesar 1,24%, dan usia 45 tahun ke atas sebesar 12,25%. Angka tersebut mengalami penurunan pada tahun 2015, yaitu usia 15 tahun kebawah sebesar 4,78%, usia 15 sampai 44 tahun sebesar 1,10%, dan usia 45 tahun keatas sebesar 11,89%. Hal ini menunjukkan keadaan masyarakat yang sudah mulai membaik.
Selain itu, angka partisipasi sekolah tahun 2015 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014. Terlihat bahwa angka partisipasi sekolah tahun 2015 untuk usia 7 sampai 12 tahun sebesar 99,09%, usia 13 sampai 15 tahun sebesar 94,72%, usia 16 sampai 18 tahun sebesar 70,61%, dan usia 19 sampai 24 tahun sebesar 22,95%. Program pemerintah mengenai wajib belajar 12 tahun ternyata mampu meningkatkan angka partisipasi sekolah tersebut. Selain itu program sekolah gratis untuk penduduk yang kurang mampu membuat bangku sekolah tidak hanya sekadar mimpi bagi mereka yang tidak mampu membayar uang sekolah.
Sistem sekolah Indonesia sangatlah luas dan bervariasi. Dengan lebih dari 50 juta siswa dan 2,6 juta guru di lebih dari 250.000 sekolah, sistem ini merupakan sistem pendidikan terbesar ketiga di wilayah Asia dan bahkan terbesar keempat di dunia (berada di belakang China, India, dan Amerika Serikat). 84% sekolah berada dibawah Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan sisa 16% berada di bawah Departemen Agama (Depag). Sekolah swasta pun memainkan peran penting. Walaupun hanya 7% sekolah dasar merupakan sekolah swasta, porsi ini meningkat 56 % di tingkat menengah pertama dan 67% di tingkat menengah umum.
Namun kenyataannya, belum seluruh rakyat Indonesia dapat mengakses pendidikan. Data Badan Pusat Statistik dan Pusat Data Statistik Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebutkan ada 4,9 juta anak yang tidak tercakup pendidikan. Mereka tak mampu mengenyam bangku sekolah karena kemiskinan, tinggal di daerah yang secara geografis sulit, atau terpaksa bekerja (Kompas, 11 Februari 2015).
Pemerintah harus berupaya keras untuk mengatasi masalah pendidikan di Indonesia karena kekayaan terbesar suatu bangsa terletak pada kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Di masa depan, negara membutuhkan generasi muda yang cerdas dan berkompeten agar mampu memajukan negaranya.
BAGIKAN