Bu Erni menyampaikan bahwa di Forkas harus ada koordinasi antar divisi. Kegiatan yang mempunyai tujuan serupa sebaiknya dijadikan satu saja, karena akan mengakibatkan: penurunan efisiensi, mematikan produktivitas, dan penurunan nilai moral (tiap divisi harusnya dapat saling berinteraksi). Tujuh prinsip BPS yaitu dengan mengintegrasikan, menyatukan tujuan yang sama sudah dilakukan oleh Forkas angkatan 56.

Selain itu Bu Erni mengusulkan bahwa bedah buku dapat menjadi salah satu program kerja dari salah satu divisi, disamping mempelajari metode statistik, dapat dilakukan dengan buku yang tidak berat, seperti How to Lie with Statistics atau judul sejenis yang menarik. Kemudian dipanggil seorang pakar yang dapat memaparkan lebih lanjut tentang buku tersebut.

Tidak lupa dalam kesempatan ini Bu Erni menanggapi foto yang beredar di Facebook tentang aniaya petugas BPS dengan penduduk setempat. Bu Erni menegaskan tidak bijak mengaitkan daerah penempatan dengan risiko pekerjaan. Dimanapun ditempatkan dan apapun bidang yang digeluti, pasti memiliki risiko.

Setelah arahan dari Bu Erni, acara LDK dilanjutkan dengan permainan yang melatih kekompakan. Permainan dilakukan dengan membagi anggota Forkas menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok diharuskan ke pos-pos yang telah disiapkan dibeberapa lokasi sekitar audit. Di akhir acara, diumumkan kelompok terbaik dan ditutup dengan foto bersama.