Mudik 2022: antara Kampung Halaman dan Kemacetan

Mei 07, 2022 igsd

 

Fenomena mudik memang lumrah terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri. Banyak orang berlomba-lomba kembali ke kampung halaman mereka demi mengunjungi orang-orang terkasih. Tidak heran bahwa pada masa-masa ini terjadi penumpukan dan kenaikan arus kendaraan yang berujung pada kemacetan.          

Berbicara tentang mudik, tahun ini membawa kabar gembira bagi para pemudik di luar sana. Diperbolehkannya mudik pada tahun ini menjadi jawaban atas doa mereka yang tidak dapat mudik pada 2020 dan 2021 karena melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia. Sedikit mengulas fenomena tahun lalu, adanya larangan mudik sempat membuat rakyat menjerit. Aturan ini termuat dalam Surat Edaran (SE) Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah. Aturan larangan mudik 2021 tersebut berlaku selama 12 hari. Setelah itu, Satgas Covid-19 kembali menerbitkan peraturan tambahan atau adendum atas SE tersebut. Adendum tersebut berisi pengetatan persyaratan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) yang dilakukan mulai H-14  serta H+7 peniadaan mudik.

Sumber : Freepik

Kembali lagi di tahun ini, pemerintah tidak lagi represif terhadap kegiatan mudik dan justru memfasilitasi (dengan booster) daripada memberi sanksi. Masyarakat yang telah divaksin booster tidak perlu lagi menunjukkan hasil negatif tes rapid antigen maupun PCR. Aturan ini merujuk pada Surat Edaran Kasatgas Nomor 16 Tahun 2022 dan adendum SE Kasatgas Nomor 16 Tahun 2022 dan berlaku untuk pemudik dengan moda transportasi laut, darat menggunakan kendaraan pribadi atau umum, penyeberangan, dan kereta api antarkota dari dan ke seluruh Indonesia.

Pada mudik tahun ini, tampak bahwa terjadi peningkatan yang signifikan terhadap jumlah pergerakan penumpang di semua moda angkutan bila dibandingkan pada hari biasa, apalagi pada H-2 lebaran (30/4) yang menjadi puncak arus mudik. Peningkatan jumlah penumpang ini dapat dilihat berdasarkan data yang dihimpun dari Posko Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2022 (1433 H) berdasarkan pemantauan di 111 terminal bus, 16 pelabuhan penyeberangan, 50 bandar udara, 110 pelabuhan laut, dan 13 daerah operasi/divisi regional kereta api.

Sumber : dephub.go.id 

Pada grafik tersebut, terlihat bahwa pergerakan penumpang angkutan umum mengalami peningkatan di semua moda pada H-3, H-2, dan H-1 lebaran jika dibandingkan dengan hari biasa. Puncak arus mudik di tahun ini terjadi pada H-2 lebaran dimana terjadi jumlah pergerakan penumpang tertinggi pada hampir semua moda angkutan, yaitu angkutan jalan (bus) sebesar 181.321 penumpang, kereta api sebesar 135.170 penumpang, laut sebesar 97.593 penumpang, serta penyeberangan sebesar 330.335 penumpang. Meskipun demikian, puncak arus mudik pada angkutan udara terjadi pada H-3 lebaran dengan 218.765 penumpang. Jumlah pergerakan penumpang tersebut kemudian berkurang pada H-1 lebaran di semua moda angkutan.

Sumber : Kanal Youtube Resmi Kompas TV

Selain itu, dapat terlihat pula bahwa terjadi peningkatan yang signifikan untuk angkutan penyeberangan menjelang lebaran. Data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 466,9% pada H-3, 494,9% pada H-2, dan 217,9% pada H-1 lebaran bila dibandingkan dengan hari biasa. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi lonjakan jumlah pemudik yang menggunakan moda angkutan penyeberangan.

Peningkatan jumlah kendaraan, terutama yang menggunakan moda angkutan darat seperti bus, tentu menyebabkan kemacetan sekaligus ikut terjebak dalam kemacetan. Terdapat beberapa daftar titik macet jalur mudik lebaran 2022, seperti Jakarta-Cikampek, Jalan Pejagan hingga Prupuk di Jawa Tengah, Jalan menuju Pelabuhan Merak di Banten, Jalan menuju Pelabuhan Bakauheni di Lampung, Gerbang Tol Cikande, Jalan Tol KM 57 jalur A B Jakarta-Merak, Jalur menuju tempat wisata di wilayah menuju Puncak, Pangandaran, Batu Raden, dan Purwokerto, Jalan nasional di sekitar antara Bawen, Salatiga, hingga Arta Kartasura, serta Jalan dari Magelang hingga Yogyakarta.

Sumber : Kanal Youtube Resmi Tribun News

Dengan demikian, mudik tahun ini membawakan suasana baru setelah terhalang pandemi selama dua tahun sebelumnya. Masyarakat kian berbondong-bondong kembali ke kampung halaman mereka menggunakan berbagai moda transportasi yang disediakan. Kemacetan jalan yang terjadi akibat transportasi darat, tidak menghalangi semangat mereka untuk pulang. Semua rasa lelah dalam perjalanan pada akhirnya akan terbayarkan dengan kebahagiaan bersama keluarga di kampung halaman.

Sumber:

Dephub.go.id

News.unair.ac.id

www.kompas.com

News.detik.com

www.cnnindonesia.com

www.idxchannel.com

Beri Komentar