Sampah adalah sesuatu yang sering kita bicarakan selama beberapa dekade terakhir, terutama bagi warga Jakarta yang memiliki angka kepadatan penduduk tebesar diIndonesia. Dari banyaknya sampah, masalah sampah, hingga cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi sampah. Kali ini Forkasmencoba mengangkat topik mengenai sampah Jakarta. Banyak fakta yang mungkin kita tidak ketahui mengenai sampah di Jakarta dan upaya apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi jumlah sampah tersebut. Menurut data Dinas Kebersihan DKI Jakarta, sampah Jakarta setiap harinya bisa mencapai 6.270 ton atau sama dengan berat 25 ekor paus biru. Menurut data dinas kebersihan DKI Jakarta 54% sampah yang ada di ibukota adalah sampah organik, 15% sampah kertas, 14% sampah plastik dan sisanya 17% sampah kaca, logam, dan lain-lain. Dari sampah-sampah yang dikumpulkan 79% dibuang ke bantar gerbang dan sisanya 21% didaur ulang atau tidak diangkut.

Dampak dari sampah sendiri cukup banyak. Dari segi kesehatan sendiri, ketika kita membakar sampah, ternyata sampah yang kita bakar mengandung 75 zat beracun dan tentu saja binatang yang suka mengelilingin sampah seperti lalat bisa membawa penyakit. Dari segi lingkungan, cairan sampah bisa mencemarkan lingkungan dan tanah. Dan dari segi estetika sampah sendiri merupakan penyebab utama banjir. Menurut Waste4change peran masyarakat DKI sudah bagus dalam mengelolah sampah 65% masyarakat rela membayar 50.000 untuk retribusi sampah dan sampah-sampah ini nantinya 74% ditumpuk&dibuang, 19% dipilah, dan sisanya 7% dibakar. Sedangkan skla rata-rata warga DKI peduli pada sampah adalah 7,6 dari 10 yang bisa dikatakan baik. Jakarta juga masih sangat bergantung dengan TPA di Bantar Gebang.

Apa jadinya jika banyak sampah yang tidak terangku tentu akan berdampak pada kesehatan masyarakat Jakarta. Infografis sampah Jakarta ini mengulas banyak mengenai topik tersebut dan tips untuk mengurangi jumlah sampah yang ada. Mari bersama-sama wujudkan Indonesia bebas sampah!