Catatan Pebekalan Penelitian "Manajemen Organisasi Penelitian"

April 17, 2011 kegiatan

Sabtu, 9 April 2011 diadakan pembekalan penelitian lanjutan untuk anggota FORKAS selain untuk persiapan STATISTICIAN, pembekalan ini juga merupakan wadah untuk memperluas pengetahuan bagi anggota FORKAS dalam hal penelitian. Dalam pembekalan kali ini, yang menjadi narasumber adalah Kak Rais Almakassary tingkat IV. Kak Rais ini adalah ketua PKL’49. Tema dari pembekalan ini adalah Manajemen Organisasi Penelitian dimana dari tema ini kita bisa melihat bahwa yang akan ditekankan disini adalah bagaimana me-manage suatu organisasi dengan baik khususnya dalam hal melakukan penelitian.

Presentasi Kak rais diawali dengan mengenalkan kita pada pemahaman arti penelitian. Dimana menurut J. Supranto : Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis. Untuk penelitian ini sendiri ada beberapa klasifikasi, yaitu penelitian skala kecil (<5 anggota), menengah(5-20 anggota), dan besar(>20 anggota). Sebagai contoh, skala kecil yang mencakup hanya inividu adalah skripsi yang menjadi syarat kelulusan bagi mahasiswa tingkat/semester akhir. Skala menengah penelitian untuk sebuah industri yang ingin mengetahui keefektifan produknya, dimana industri ini merekrut beberapa orang (5-20 anggota) untuk meneliti hal tersebut. Sedang untuk skala besar contohnya adalah PKL STIS yang anggotanya mencakup seluruh mahasiswa STIS tingkat 3.

Organisasi penelitian merupakan sekelompok orang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan pelaksanaan suatu penelitian. Di dalam suatu organisasi ini tentu ada seseorang yang berpean sebagai pemimpin karena organisasi tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya seseorang yang mengkomandoi anggota yang lain, selain itu tanpa adanya susunan organisasi yang baik pelaksanaan kegiatannya akan menjadi kacau karena semua orang saling ingin memerintah bahkan lebih parahnya semua orang hanya diam tanpa ada pergerakan untuk menyelesaikan suatu kegiatan. Secara umum, Struktur organisasi penelitian terdiri dari : Pimpinan, Wakil/Sekretaris, Bendahara, Anggota.

Sekilas kak Rais membahas tentang PKL 49 di Palembang, dengan susunan organisasi BPH 7 dan BPH 12. Yang dimaksud BPH 7 ini terdiri dari : Ketua pelaksana, wakil ketua I, wakil ketua II, sekretaris I, sekretaris II, bendahara I. dan bendahara II. BPH 12 terdiri dari BPH 7 ditambah dengan koordinator masing masing seksi pada PKL’49, yaitu analisis & laporan, umum, metodologi & sampling, kuesioner & buku pedoman, serta pengolahan.

Hal-hal yang sering ditemui saat tergabung dalam organisasi penelitian adalah :
  • Mengenal karakteristik banyak orang 
  • Mempunyai banyak pekerjaan 
  • Dibatasi waktu, seperti PKL yang pelaksanaannya telah disusun dalam jadwal tertentu 
  • Masalah biaya 

Untuk mengatasi masalah yang mungkin akan ditimbulkan dalam suatu organisasi penelitian, hal yang sangat diperlukan adalah managemen yang terstruktur dan berjalan dengan baik. Unsur-unsur dari managemen ini terdiri dari 6M : Man, Money, Machine, Method, Market, dan Material. Bila keenam hal itu terorganisir dengan baik, maka kegiatan yang dilakukan suatu organisasi penelitian itupun akan berjalan dengan baik pula. Sedang contrain dari penelitian adalah : waktu, biaya, dan tenaga.

Penelitian tanpa suatu managemen akan menyebabkan beberapa masalah, yaitu :
  • Banyak menemukan hambatan dalam pelaksanaan 
  • Hambatan/masalah yang ada akan sulit untuk dipecahkan 
  • Arah penelitian tidak jelas 

Di dalam organisasi penelitian inipun pasti akan ditemukan kendala-kendala yang menghambat kelancaran kegiatan, yaitu :
  • Kepentingan pribadi diatas segala-galanya, sehingga terkesan seseorang itu egois dan hanya mementingkan kenyamanan diri pribadi. 
  • Pelaksana tidak memahami jobdesk-nya. Karena hal inilah diperlukan penekanan pemahaman pada pekerjaan yang akan dilakukan sehingga tidak memunculkan kebingungan dengan apa yang seharusnya dilakukan dalam kegiatan penelitian itu. 
  • Tidak ada totalitas. Totalitas ini merupakan inti tercapainya suatu hasil yang memuaskan, tanpa totalitas ini maka berarti kurangnya usaha unutk mencapai yang terbaik. 
  • Tanggung jawab kurang. 
  • Pengawasan kurang efektif. 

Diakhir presentasi, kak Rais menekankan bahwa Manajemen adalah Seni, bagaimana kita mengekspresikan seni ini agar menjadi hal yang indah dan luar biasa. Managemen merupakan kombinasi dari Experience, Talent, Intuition, Practice. Keempat hal ini penting dalam suatu managemen organisasi penelitian.

Kemudian pada saat sesi tanya jawab, ada pertanyaan : bagaimana suatu penelitian itu dikatakan ‘sukses’ (khususnya dalam PKL) ? dan jawaban kak Rais : kesuksesan itu relatif, tergantung dari mana kita ingin melihat kesuksesan itu. Bila dilihat dari segi pandang konsumen data, suksesnya suatu penelitian itu dilihat pada hasil akhir, apakah hasil penelitian itu berguna dan dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk mereka, jadi mereka tidak mempeduliakan betapa susahnya mencari data, mereka juga tidak peduli dengan acara begadang kita untuk memikirkan penelitian ini. Namun bila kita melihat dari sisi pelaksana penelitian, sukses itu ketika menemui banyak masalah dan bisa mengatasinya dengan baik artinya bahwa bukan berarti kalau dalam suatu kegaitan penelitain mempunyai banyak masalalah adalah gagal, tapi kesuksesan yang sebenarnya adalah saat kita bisa menyelesaikan dan mencari solusi dari masalah-masalah yang timbul dalam suatu organisasi penelitian.

Sekilas tadi catatan yang dapat digambarkan dari materi yang disampaikan kak Rais Almakassary pada pembekalan anggota FORKAS. Semoga bermanfaat. \(*O*)/ .Untuk download file materinya disini


Oleh: Rais Almakassary, Fitri handayani (Koordinator Divisi Pengembangan)

Beri Komentar